Senin, 18 Juli 2016

SHARING TENTANG MANAJEMEN PROYEK

Assalamu'allaikum Wr. Wb.
Selamat sore kawan untuk kali ini saya ingin mengajak kalian untuk sharing bersama mengenai manajemen projek dan berikut ini adalah ulasanya mari kita simak bersama.




Manajemen proyek sistem informasi ditekankan pada tiga faktor, yaitu : manusia,masalah dan proses. Dalam pekerjaan sistem informasi faktor manusia sangat berperan
penting dalam suksesnya manajemen proyek. Pentingnya faktor manusia dinyatakan dalam model kematangan kemampuan manajement manusia, yang berfungsi untuk meningkatkan kesiapan organisasi perangkat lunak (sistem informasi) dalam menyelesaikan masalah dengan melakukan kegiatan menerima, memilih, kinerja manajemen,pelatihan, kompensasi,pengembangan karier, organisasi dan rancangan kerja serta pengembangan tim.

Manajemen proyek sistem informasi dalam melakukan pekerjaannya menggunakan sekumpulan organisasi yang merupakan sistem yang terdiri dari beberapa elemen yaitu :
1. orang
2. tujuan
3. posisi
4. pekerjaan
5. teknologi
6. struktur
Prinsip-prinsip yang ada dalam organisasi, yaitu :
1. tujuan organisasi yang jelas
2. tugas yang dilakukan harus jelas
3. pembagian tugas yang adil
4. penempatan posisi yang tepat
5. adanya koordinasi dan integrasi
Suatu manajemen dalam organisasi terdiri dari tiga tingkatan pembuat keputusan manajemen yaitu :
1. manajemen tingkat bawah
2. manajemen tingkat menengah
3. manajemen tingkat atas
Tujuan manahemen proyek sistem adalah untuk mewujudkan gagasan atau ide yang timbul dari naluri manusia baik secara perorangan maupun organisasi dalam bentuk original (utuh, murni dan nyata) dengan sifat pengelolaan proyek yang spesifik dalam mewujudkan tujuan.
Sifat khas dari suatu manajemen proyek, antara lain:
  • Mempunyai upaya pendekatan sistematis yang menguntungkan atau positif
  • Sifat pekerjaan yang khas dan menonjol
  • Siklus kehidupan perkembangan yang spesifik
  • Peran pimpinan proyek lebih dominan
Manajemen proyek dilakukan melalui pendekatan sistematis yaitu upaya menguraikan atau merinci komponen-komponen obyek  untuk dipelajari  dan dievaluasi permasalahan, kelemahan maupun kebutuhan sehingga dicarikan alternatif solusi terbaik yang menguntungkan atau yang positif, adapun komponen sistem merupakan unsur-unsur yang membangun terbentuknya sistem berupa aktivitas dan fasilitas, dimana komponen yang ada saling terkait dan berinteraksi satu sama lain
Interaksi antar komponen mempunyai ciri khas yang menonjol, berupa interaksi aktivitas (task) yang  membentuk suatu kejadian (event) dan kejadian ini akan menunjukkan fungsi (function) setiap unsur yang membangun sistem, untuk dapat terjadinya interaksi antar aktivitas dibutuhkan wadah atau fasilitas yang memadai, sehingga pengelolaan proyek dapat mewujudkan tujuan melalui pekerjaan yang jelas dan spesifik baik bentuk maupun prosesnya, dengan demikian wujud fisik yang monumental pada proyek dapat dengan mudah diamati  dan dipelajari bagi setiap orang Karena setiap pelaksanaan proyek berbeda dan tim yang menangani suatu proyek juga tidak pernah seutuhnya sama, maka setiap pengelolaan proyek mempunyai “siklus kehidupan “ yang khas artinya proyek mempunyai nuansa sosial budaya yang berbeda baik lokasi maupun jenis pekerjaan, akibatnya setiap proyek mempunyai tujuan yang dinamis, dan keberadaan poyek sebagai sarana untuk berkembang dipengaruhi oleh aktifitas manusia yang terlibat didalamnya, karena itu peran dominan pimpinan proyek lebih dibutuhkan sebagai pengelola dan dinamisator untuk memberikan pengarahan positif terhadap anggota organisasi proyek.
Peran sentral tidak terletak pada pimpinan proyek namun lebih dominan dalam manajemen proyek, karena pimpinan proyek merupakan satu tim dalam manajemen proyek, yang terdiri atas pemilik proyek (owners), konsultan dan sub kontraktor dalam sub proyek.

Karakteristik Proyek

Dengan Memahami sifat khas dari pengelolaan proyek seperti yang diuraikan diatas maka dapat menjadi pelajaran dan modal yang berharga dalam melibatkan diri pada pengelolaan proyek, sebab pelaksana proyek diharapkan dapat mempertimbangkan dalam pengambilan keputusan pada setiap tindakan manajemen proyek, sehingga keputusan dicapai dengan hasil maksimum, diterima dan memuaskan semua pihak yang terkait, dan mampu memberikan perubahan positif pada user baik sebagai pribadi maupun lingkungan masyarakat yang membutuhkan, hal ini sesuai dengan karakteristik proyek, yaitu :
  • Mempunyai tujuan spesifik
  • Hasil akhirnya bisa diserahkan dan dimanfaatkan
  • Melibatkan banyak jenis sumber daya
  • Jenis pekerjaan yang unik
  • Dibatasi oleh suatu nilai tertentu yang jelas (ruang lingkup, waktu, kualitas dan biaya)
  • sehingga proyek merupakan sarana dan wahana untuk melakukan perubahan dari ide atau gagasan yang telah dibangun

Fungsi Inti Pelaksanaan Manajemen Proyek

  • Manajemen Integrasi Proyek (MIP), merupakan tempat integrasi dari seluruh aktivitas manajemen proyek yang ada dalam rangka mengoptimumkan obyektif proyek
  • Manajemen Ruang Lingkup Proyek (MRLP), merupakan batasan obyek yang ingin diraih yaitu suatu produk yang memiliki fitur, fungsi dan spesifikasi tertentu.
  • Manajemen Waktu Proyek (MWP), merupakan target waktu dari output yang diharapkan agar dapat dimanfaatkan pada waktu yang tepat
  • Manajemen Biaya Proyek (MBP), merupakan pengaalokasian sejumlah sumber dana berupa investasi untuk pembiayaan kebutuhan pelaksanaan proyekmyang mencakup perencanaan sumber dana, estimasi biaya, anggaran biaya dan pengendalian biaya
  • Manajemen Kualitas Proyek (MKuP), merupakan pemenuhan kebutuhan yang mendasar terhadap output yang dihasilkan berupa kualitas yang terstandarisasi, yang mencakup perencanaan kualitas, pertanggungan kualitas dan pengendalian kualitas
  • Manajemen Sumber Daya Insani Proyek (MSDIP)

Fungsi Fasilitas Pelaksanaan Manajemen Proyek

Merupakan pengaturan kebutuhan SDM dalam pelaksanaan proyek yang mencakup perencanaan organisasi, akuisisi karyawan dan pembangunan tim kerja
  • Manajemen Komunikasi Proyek (MKoP), merupakan pendistribusian jalur komunikasi yang terjadi akibat banyaknya keterlibatan individu maupun letak lokasi (geografis) dalam pelaksanaan proyek yang mencakup perencanaan komunikasi, pendistribusian informasi, pelaporan kinerja dan klosur administrasi
  • Manajemen Resiko Proyek (MRP), merupakan pengelolaan resiko untuk memperkecil dampak yang ditimbulkan mencakup identifikasi resiko, kuantitas resiko, pengembangan responsi resiko dan pengendalian responsi ressiko
  • Manajemen Pengadaan Proyek (MPP), merupakan penfaturan kebutuhan prosuk atau perangkat yang diperlukan dalam pelaksanaan proyek dari awal hingga akhir, mencakup perencanaan pengadaan, perencanaan permintaan, permintaanpengadaan, pemilihan supplier, administrasi kontrak dan penutupan kontrak

* Reverensi
http://fairuzelsaid.com/konsep-dasar-manajemen-proyek-sistem-informasi/


0 komentar:

Posting Komentar